Khotib al-Baghdadi meriwayatkan dari Abu Abbas bin Uqdah:
Suatu saat Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in dan ‘Ali bin
al-Madini pergi ke kota Kufah untuk menjumpai Abu Nu’aim al-Fadl bin Dukain. Pada saat itu mereka
duduk bersama-sama di suatu tempat yang tinggi. Dalam kesempatan itu mereka
membacakan hadits-hadits kepada beliau. Yahya bin Ma’in rupanya saat itu ingin
mengetes keilmuan Abu Nu’aim karena itulah ia melakukan tadlis (semacam
penipuan) pada empat hadits yang ia bacakan. Setelah mereka semua membacakan
hadits-hadits itu, secara mendadak Abu Nu’aim menendang Yahya bin Ma’in sampai
ia terjatuh dari tempat duduknya.
Lalu Abu Nu’aim berkata: Adapun Ahmad karena sifat wira’inya
tidak akan melakukan (tadlis) ini, sedangkan orang ini (maksudnya Ali bin
Al-Madiniy karena ibadahnya tidak akan melakukannya. Jadi (tadlis) ini pasti
merupakan perbuatanmu.”
Yahya bin Ma’in berkata (mungkin sambil mengenangnya): “Tendangan
itu bagiku lebih aku sukai dari apa pun juga.”
(sumber: al-Jami’ li Akhlaqir Rowi wa adabis Sa-mi’ hadits
no: 158 hal 136 juz 1, dengan beberapa tambahan)
Catatan:
Para ulama memperbolehkan mengetes seseorang untuk mengathui
kadar keilmuannya,keadilannya atau kekuatan hapalannya bukan untuk menjatuhkan
atau merendahkannya.
Yang penting anda berhati-hati dalam memilih ulama yang mau
anda tes jangan-jangan nanti mengalami nasib yang mirip dengan Yahya bin Ma’in
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar