Hadits 6
آخِرُ مَا أدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ اْلاُوْلىَ: إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ.
Ucapan terakhir yang orang-orang dapati dari ucapan kenabian yang pertama adalah “Jika kau tidak malu maka kerjakanlah apa pun yang kau inginkan.”
Mufrodat
Orang-orang: An-naas berasal dari kata an-Naus yang artinya bergerak, atau berasal dari kata al-Uns yang artinya karena tenang, karena sebagian orang merasa tenang dengan adanya orang lain.
Lafal an-Naas dibaca rofa menjadi fa’il (pelaku) dari adraka seperti yang disebutkan dalam semua jalur hadits, tapi boleh juga dibaca nashob menjadi maf’ul (obyek) dari adraka artinya ucapan terakhir yang sampai kepada orang-orang.
Dapati: al-Idraak menurut Ibnul Kammal: mengetahui dengan baik akan sesuatu dari segala seginya dengan sempurna.
Dari ucapan kenabian yang pertama: maksudnya ucapan yang disepakati oleh para nabi, mulai dari nabi Adam AS hingga nabi Muhammad SAW, yang tidak dihapus hukumnya dan setiap nabi pasti menganjurkannya.
Malu : yaitu menjauhkan diri sesuatu dan meninggalkannya karena khawatir dicela.
Al-Jurjani berkata: malu itu ada 2 macam:
Nafsaniy: yaitu rasa malu yang Allah ciptkan pada semua jiwa, seperti rasa malu saat auratnya terbuka dan berjima’ (bersetubuh) di hadapan orang banyak.
Iimaaniy: yaitu tercegahnya orang yang beriman untuk berbuat maksiat karena takut pada Allah SWT.
Maka kerjakanlah apa pun yang kau inginkan: ucapan ini merupakan suatu bentuk tahdid (ancaman).
Artinya kerjakanlah apa pun yang kau inginkan jika kau tidak memiliki rasa malu dan kau akan melihat akibat (hasil) yang buruk dari perbuatanmu itu.
Hal ini seperti firman Allah:
:
إِِنَّ الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِى آيَاتِنَا لاَ يُخْفَوْنَ عَلَيْنَا، أَفَمَنْ يُلْقَى فِى النَّارِ أَمْ مَنْ يَأْتِى آمِنًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، اعْمَلُوْا مَا شِئْتُمْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik ataukah orang-orang yang dengan aman sentosa pada hari kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [S. Fushhilat: 40]
Selanjutnya
(faidah 1) (faidah 2) (takhrij)
Download pdf doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar