Takhrij hadits
Hadits diriwayatkan dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah al-Badriy oleh:
Ibnu ‘Asakir, dalam Tarikhus Syam
dan Al-Baihaqi dalam Su’abul Iman hadits no: 7733 dan 7734
Imam as-Suyuthi melemahkan hadits ini.
Demikian pula Imam al-Bukhori melemahkan hadits ini karena lemahnya Fath al-Mishriy (salah satu perowinya).
Tapi hadits ini memiliki syahid (hadits penguat) dari riwayat al-Baihaqiy dalam Syu’abul Iman no 7736 dari hadits Abu Mas’ud tadi dengan lafal:
إِنَّ آخِرَ مَا بَقِيَ مِنَ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلىَ إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Ucapan terakhir yang tersisa dari kenabian yang pertama adalah “Jika kau tidak malu maka kerjakanlah apa pun yang kau inginkan.”
Bahkan al-Bukhori [hadits no 3483 dan 3484] meriwayatkan dari Abu Mas’ud sendiri:
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Sesungguhnya salah satu perkara yang didapati orang-orang dari ucapan kenabian adalah “Jika kau tidak malu maka kerjakanlah apa pun yang kau inginkan.”
Catatan:
Dalam cetakan kitab Faidul Qodir syarah al-Jami’ush Shoghir terbitan Darul Fikr dalam keterangan hadits ini disebutkan dari riwayat Ibnu Mas’ud, mungkin saja ini salah cetak dari penerbitnya karena pada matannya disebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan dari Abu Mas’ud.
Wallohu a’lam.
Sebelumnya
(mufrodat) (faidah 1) (faidah 2)
Download pdf doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar