Alamat

Jl Diponegoro Gg. III Cepu - Jawa Tengah Indonesia

Kamis, 10 Februari 2011

Nahdlatul Ulama (03)


5.  Kronologi Sejarah NU 

1926         
31 Januari, NU terbentuk
21-23 September. Muktamar NU ke-1 di Surabaya
Terbentuknya Jam'iyyatun Nasihiin (kumpulan muballigh 
1927                   
9-11 Oktober, Muktamar NU ke-2  di Surabaya 
1928                   
28-30 September, Miktamar NU ke-3 di Surabaya
Pembentukan Lajnatun Nashihin, komisi propaganda untuk menyiarkan NU ke berbagai daerah 
1929      
17-20 September, Mukatamar NU ke-4. di Semarang, Jawa Tengah
Mendirikan koperasi serba ada (Cooperatie Kaum Muslimin/CKM) 
1930      
6 Pebruari, mendapat pengakuan resmi dari pemerintah Belanda yang ditulis dalam 'Besluit Rechtpersoon no. IX'
7-10 September, Muktamar NU ke-5. di Pekalongan
Mendirikan Lajnah Waqfiyyah (komite wakaf) di setiap cabang NU untuk mengurus harta wakaf dan harta lainnya untuk kepentingan NU 
1931      
29 Agustus, Muktamar NU ke-6, di Cirebon 
1932      
9 Agustus. Muktamar NU ke-7, di Bandung 
1933          
7 Mei. Muktamar NU ke-8, di Jakarta 
1934          
21-26 April, Muktmar NU ke-9, di Banyuwangi, dengan pembaharuan mekanisme,  pemisahan sidang antara Syuriah dan Tanfidziyah
Penbentukan Anshor Nahdatoel Oelama (ANO) sebagai wadah pemuda 
1935                   
13-18 April, Muktamar NU ke-10, di Sala 
1936                   
8-12 Juli, Muktamar NU ke-11, di Banjarmasin 
1937                   
20-24 Juni, Muktamar NU ke-12, di Malang 
1938                   
11-16 Juli, Muktamar NU ke-13, di Banten\
Membentuk Ma'arif, badan otonom untuk mengembangkan pendiikan NU
Membentuk "Nahdatoel Oelama Bahagian Muslimat (NOM)" untuk mendidik dan mengembangkan  kaum muslimat 
1939                   
15-21 Juli, Muktamar NU ke-14, Magelang
Masuk menjadi anggota Al-Majlisul Islami 'Ala Indonesia (MIAI), yaitu badan federasi perkumpulan Islam 
1940                   
9 Pebruari, Muktamar NU ke-15, di Surabaya 
1941                   
Rais Akbar NU KH. Hasyim Asy'ari dan Ketua Hoofdbestuur NU KH> Mahfudz Shiddiq dipenjara Jepang selama 4 bulan 
1942                   
18 Agustus, KH Hasyim dibebaskan dari penjara 
1943                   
bersama dengan Muhammadiyah membentuk Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) sebagai badan federasi organisasi Islam menggantikan MIAI 
1944                   
Membentuk Hizbullah dan Sabilillah, untuk melatih santri menjadi tentara 
1945                   
21-22 Oktober, Pertemuan para konsul PBNU se-Jawa dan Madura yang mengeluarkan Resolusi Jihad bahwa bertempur melawan tentara sekutu (NICA) adalah fardlu 'ain  bagi tiap orang Islam
7-8 Nopember, Kongres Masyumi yang memutuskan menjadi partai politik 
1946                   
26-29 Maret, Muktamar NU ke-16, di Purwokerto 
1947                   
25 Juli, KH. Hasyim Asy'ari wafat
Membentuk biro politik NU untuk menyelsaikan kasus NU dan MASYUMI 
1950                   
30 April-3 Mei, Muktamar NU ke-18, di Jakarta memutuskan keluar dari
Masyumi dan mengangkat KH. Abdul Wahab Hasbullah sebagai Rais Akbar NU
Membentuk Fatayat NU, yaitu organisasi remaja wanita NU 
1951                   
Muktamar NU ke-19, di Palembang, memutuskan NU menjadi partai Politik
Bersama dengan PSII dan PERTI membentuk Liga Muslimin Indonesia 
1954                   
8-13 September, Muktamar NU ke-20 di Surabaya
Mengukuhkan Kepala Negara RI sebagai Waliyul Amri Dlaruri Bisysyaukah  (Pemegang kekuasaaan Negara darurat) 
1955                    
 NU menjadi pemenang pemilu nomor empat setelah MASYUMI dan PNI 
1956                   
Desember, Muktamar NU ke-21, di Medan 
1957                   
9-10 Sidang pleno NU bersama konsul-konsul NU se-Indonesia, membicarakan khususnya gagasan Presiden Sukarno membentuk Dewan Nasional
19 Maret,  Konferensi Besar Syuriah NU, di Surabaya 
1959      
14-18 Desember, Muktamar NU ke-22, di Jakarta 
1960                   
18-22 April, Konferensi Besar Pengurus Besar Suriyah NU ke-1, di Surabaya 
1961                   
15 April, presiden Sukarno menetapkan keputusan bahwa hanya ada 8 partai politik yang berhak hidup, salah satunya adalah NU
11-13 Oktober, Konferensi Besar Pengurus Besar Suriyah NU ke-2, di Jakarta 
1962                   
25-29 Desember, Muktamar NU ke-23, di Solo 
1971                   
20-25 Desember, Muktamar NU ke-25, di Surabaya 
1973      
NU. Parmusi, PSSI, dan Perti bergabung dalam satu wadah yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
1979                   
5-11 Juni. Muktamar NU ke-26, di Semarang, salah satu agendanya membahas perubahan AD/ART NU dari parpol menjadi jam’iyah diniyyah\
1981      
30 Agustus, Munas Alim Ulama, di Kaliurang. Yogyakarta 
1983      
21 Desember. Munas Alim Ulama, di Situbondo memutuskan kembali ke Khittah 1926, artinya kembali melestarikan paham keulamaannya 
1984      
8-12 Desember, Muktamar NU ke-27 
1987      
15-18 Nopember, Munas Alim Ulama NU, di Cilacap 
1989      
25-28 Nopember, Muktamar NU ke-28, di Krapyak, Yogyakarta 
1992      
21-25 Januari, Munas Alim Ulama NU, di Bandar Lampung 
1994      
4 Desember, Muktamar NU ke-29, di Tasik Malaya 
1997      
17-20 Nopember, Munas NU, di Lombok, Nusa Tenggara Barat 
1999      
21-27 Nopember, Muktamar NU ke-30, di Lirboyo, Kediri

* Untuk peristiwa-peristiwa yang NU alami setelah 1999, mohon maaf penulis masih belum sempat menyusunnya

Kembali ke Bagian 1
Kembali ke Bagian 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar