KUNGFU SANG SANTRI
oleh Habib Mustofa pada 30 Desember 2010 jam 10:36
Tak seperti biasanya malam itu Kyai Syadzili njagong dengan jemaah serambi di mushola pondok. Jemaah serambi ini adalah sebutan segerombolan orang yang biasa nongkrong dan ngobrol di serambi mushola pondok setelah kegiatan ngaji malam di pondok berakhir sambil menikmati kopi dan jajanan kantin pondok. Mereka terdiri berbagai latar belakang profesi, ada juragan telur, juragan pakaian, ustadz pondok, santri senior, kontraktor.
Mungkin karena kehadiran Kyai Syadzili, personel jemaah serambi agak segan tidak bisa guyon dan gasak - gasakan seperti biasanya. Berangsur - angsur mereka undur diri tinggal akhirnya tinggal satu orang saja yang masih bertahan bersama Kyai Sadzili.
Beberapa santri yang baru selesai latihan silat tampak memasuki halaman musholla. Mungkin karena terlalu serius mendiskusikan jurus - jurus pencak silat dua orang santri tak menyadari kehadiran Kyai Syadzili yang duduk berdua dengan salah satu personil jemaah serambi.
Mungkin merasa kurang waktu latihan tadi mereka berdua kembali mempraktekkan jurus - jurusnya di serambi musholla. Terjadilah pertunjukan pertarungan dua santri ini. Adu ketrampilan saling pukul, hindar, tendang dan banting terjadi untuk beberapa saat ditempat yang tak semestinya di depan Kyai Syadzili.
Setelah puas ato mungkin sudah kehabisan tenaga keduanya menghentikan aksi silatnya. lalu duduk selonjor meluruskan kedua kakinya dengan napas terengah - engah.
"Sudah selesai latihan silatnya nak?" Tanya Kyai Syadzili yang sejak tadi mengamati tontonan gratis dari kedua santrinya tadi.
Kedua santri tadi terkejut lalu menoleh kearah suara yang sangat mereka kenal itu.
"Mbah Yai!!!" Entah karena takut atau malu mereka berdua spontan lari tunggang langgang sampe terjembrab beberapa kali
Mungkin karena kehadiran Kyai Syadzili, personel jemaah serambi agak segan tidak bisa guyon dan gasak - gasakan seperti biasanya. Berangsur - angsur mereka undur diri tinggal akhirnya tinggal satu orang saja yang masih bertahan bersama Kyai Sadzili.
Beberapa santri yang baru selesai latihan silat tampak memasuki halaman musholla. Mungkin karena terlalu serius mendiskusikan jurus - jurus pencak silat dua orang santri tak menyadari kehadiran Kyai Syadzili yang duduk berdua dengan salah satu personil jemaah serambi.
Mungkin merasa kurang waktu latihan tadi mereka berdua kembali mempraktekkan jurus - jurusnya di serambi musholla. Terjadilah pertunjukan pertarungan dua santri ini. Adu ketrampilan saling pukul, hindar, tendang dan banting terjadi untuk beberapa saat ditempat yang tak semestinya di depan Kyai Syadzili.
Setelah puas ato mungkin sudah kehabisan tenaga keduanya menghentikan aksi silatnya. lalu duduk selonjor meluruskan kedua kakinya dengan napas terengah - engah.
"Sudah selesai latihan silatnya nak?" Tanya Kyai Syadzili yang sejak tadi mengamati tontonan gratis dari kedua santrinya tadi.
Kedua santri tadi terkejut lalu menoleh kearah suara yang sangat mereka kenal itu.
"Mbah Yai!!!" Entah karena takut atau malu mereka berdua spontan lari tunggang langgang sampe terjembrab beberapa kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar