Faidah 4
Hadits ini juga menunjukkan anjuran untuk mengucapkan lafal hasbiyallah wa ni’mal wakil (Cukuplah bagiku Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung) bagi orang yang sedang tertimpa masalah atau bencana yang besar.
Nabi SAW bersabda:
إِذَا وَقَعْتُمْ فِى اْلأَمْرِ الْعَظِيْمِ فَقُوْلُوا حَبْسُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ
Apabila kalian tertimpa urusan (masalah) yang besar maka ucapkanlah: Cukuplah bagi kami Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung.
[HR Ibn Marduwaih dari Abu Hurairah, Tafsir Ibn Katsir hal 430 juz 1, dan beliau berkata: Ini adalah hadits gharib]
Ketika Rasulullah mendengar Abu Sufyan mengumpulkan orang-orang untuk menghadangnya maka beliau berkata: Cukuplah bagi kami Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung.
Lalu turunlah ayat ini:
الَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيْمَانًا وَقَالُوْا حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung [S. Ali Imran: 173]
Dalam suatu peristiwa, Rasulullah SAW sedang memberikan keputusan hukum kepada dua orang lelaki, dan salah satu dari mereka saat pergi berkata: hasbiyallah wa ni’mal wakil (Cukuplah bagiku Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung)
Rasulullah kemudian meminta agar lelaki itu kembali, lalu beliau bertanya: Apa yang kau katakana tadi?
Orang itu berkata: hasbiyallah wa ni’mal wakil
Lalu Rasulullah berkata: Sesungguhnya Allah mencela orang yang lemah, akan tetapi cerdaslah kalian, dan apabila kalian dikalahkan oleh suatu urusan (masalah) maka katakanlah: hasbiyallah wa ni’mal wakil
[HR Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasai dari ‘Auf bin Malik]
Takhrij hadits
Hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh:
- Al-Khotib al-Baghdadi, dalam kitab Tarikh dalam biografi Muhammad bin Yazdad, dan beliau berkata: gharib.
- Ad-Dailami
Al-Khotib berkata: yang diketahui dalam kalangan ahli hadits (al-mahfudz) bahwa hal ini diriwayatkan mauquf (terhenti pada ucapan) Ibn Abbas.
As-Suyuti menshohihkan hadits ini.
Al-Munawi berkata: Meskipun ini adalah hadits mauquf (hadits yang disandarkan pada sahabat), tetapi hukumnya adalah hadits marfu’ (hadits yang disandarkan kepada nabi) karena tidak mungkin dikatakan berdasarkan dari akal/pendapat Ibn Abbas.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Sohihnya hadits no 4564 dari Ibn Abbas dengan lafal:
كَانَ آخِرُ قَوْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ أُلْقِيَ فِى النَّارِ: حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ
Akhir perkataan Ibrahim saat ia dilemparkan ke dalam api: “Cukuplah bagi kami Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung.”
Dalam riwayat lain hadits no 4563, dari Ibn Abbas:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ قَالَهَا إِبْرَاهِيْمُ حِيْنَ أُلْقِيَ فِى النَّارِ، وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِيْنَ قَالُوْا: إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ
Cukuplah bagi kami Allah dan Dia-lah sebaik-baik Pelindung adalah perkataan yang Ibrahim ucapkan saat ia dilempar ke dalam api, dan Muhammad SAW ucapkan saat orang-orang (Quraisy) berkata: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka",
Wallohu a’lam.
Sebelumnya
(mufrodat) (faidah 1) (faidah 2) (faidah 3)
download pdf doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar