Faidah yang ke enam
Ucapan nabi SAW: “Maka hijrahnya
adalah kepada apa yang ia berhijrah kepadanya.” memberikan isyarat bahwa
amal-amal yang dikerjakan bukan karena Allah (tidak ikhlas) maka tidak
akan mendapatkan pahala.
Jika seseorang pergi haji dengan maksud
untuk berdagang atau pergi mencari ilmu dengan maksud mencari kedudukan
atau kekuasaan, maka ia tidak mendapatkan pahala akan haji atau mencari
ilmunya.
Ini jika pendorong utamanya untuk berhaji adalah
berdagang, akan tetapi jika pendorong utama adalah haji dan dalam
hajinya ia berdagang maka ia tetap mendapat pahala akan tetapi kurang
apabila dibandingkan dengan orang yang pergi haji secara murni.
Allah SWT berfirman:
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلاً مِنْ رَبِّكُمْ
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. [S. al-Baqoroh: 198]
Apabila yang mendorongnya untuk pergi haji adalah keduanya (haji dan dagang) maka ada kemungkinan ia mendapatkan pahala.
Dan ada kemungkinan pula ia tidak mendapat pahala karena telah mencampur amal akhirat dengan amal dunia.
Faidah yang ke tujuh
Hadits
ini juga memperingatkan kepada kita agar berhati-hati dengan fitnah
dunia terutama wanita karena ia telah disebutkan secara khusus oleh
beliau.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلىَ الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Tidaklah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki daripada wanita.
Rasulullah SAW berkata kepada para wanita:
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَسْلَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْكُنَّ
Tidaklah
aku melihat dari orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih menarik
hati lelaki yang cerdas daripada kalian (para wanita).
Sebelumnya Selanjutnya
( Mufrodat ) ( Asbabul Wurud ) ( Faidah 1 ) ( Faidah 2 ) ( Takhrij )
Download doc pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar